Ilmu ekonomi
Tidak ada satupun yang menyangkal
bahwa dalam perjalanan hidup manusia senantiasa seiring dengan harapan dan
kenyataan atau angan-angan dan kenyataan. Akan tetapi bahkan sebaliknya yakni
senantiasa berlawanan dengan ungkapan tersebut. Olehnya itu para pemikir
senantiasa berikhtiar untuk melahirkan sebuah teori yang akan dijadikan salah
satu pencerahan seperti Adam Smith dan beberapa stook ekonomi lainnya.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang
mempelajari tindakan manusia dalam menentukan
sebuah usaha untuk memenuhi kebutuhannya
dalam rangka mencapai mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan serta kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya
kesenjangan antara harapan dan kenyataan
dengan kata lain menurut Adam Smith terjadinya ketidak seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan
yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya
kelangkaan (Ingg: scarcity). Makanya itu dapat disimpulkan bahwa ilmu
ekonomi adalah ilmu tentang kebahagiaan dan kemakmuran.
Adam Smith
diakui sebagai bapak dari ilmu ekonomi Kata "ekonomi" sendiri
berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga,
rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan
secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau
"manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi
atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Kesimpulannya ekonomi adalah tatanan ekonomi dalam rumah tangga. Agar kehidupan
dalam rumah tangga tidak kacau balau. Sebab tidak ada satu rumah tangga yang
kacau ekonomi tidak kacau rumah tangganya juga.
Okonomi sebagai manajemen rumah
tangga , secara spontan rumah tangga harus memiliki perencanaan baik
perencanaan jangka pendek, perencanaan jangka menengah, maupun perncanaan
jangka panjang, pengorganisasian sebuah kabutuhan dan kegiatan, aktivitas dan motivasi
kreativitas dan inovasi secara terus menerus, dan evaluasi dari setiap kegiatan
apakah kegiatan dalam rumah tangga itu berhasil atau kurang berhasil.
Secara umum, subyek dalam ekonomi
dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikro ekonomi
vs makro ekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi
positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan
lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen
keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam
bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku
kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik,
kesehatan, pendidikan, keluarga
dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang
telah disebutkan di atas — adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak
teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori asar bebas, teori lingkaran ekonomi invisible hand, imformatic economic, daya tahan ekonomi, markantilisme, briton woods, dan sebagainya.
Ada sebuah peningkatan trend untuk
mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus
analisis ekonomi adalah "pembuatan keputusan" dalam berbagai bidang
dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang endidikan, ernikahan, kesehatan, hukum,kriminal,perang dan agama.
Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis
trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya
tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan
sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini
kadang-kadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream
merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk
membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami
perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat
kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar
sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan
"apa seharusnya dilakukan para ahli ekonomi?" The traditional Chicago
School, with its emphasis on economics being an empirical science aimed at
explaining real-world phenomena, has insisted on the powerfulness of price
theory as the tool of analysis. On the other hand, some economic theorists have
formed the view that a consistent economic theory may be useful even if at
present no real world economy bears out its prediction.
Sejarah perkembangan ilmu
ekonomi
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18
sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya wealtth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan
negara-negara di Eropa.
Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang
tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi
kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alffred Marshal. JM. Keynes, Karl Marks,
hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund phelps.
Secara garis besar, perkembangan
aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran
klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan
adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh
karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu
proses.Masa inilah sehingga muncul system ekonomi liberal dengan meberikan
kebebasan untuk menata perekonomian nasional sebuah Negara.Bahkan lahir
pemikirannya terkadang terpikir dengan adanya kekacauan ekonomi akan lahir
normalisasi dengan sendirinya. Begitupula stabilitas ekonomi akan memungkinkan
lahirnya ketidak stabilan ekonomi sebagai akibat keangkuhan manusia dengan
tidak mensyukuri nikmat tuhan yang diperoleh. Kemungkinan besar karena hal
inilah sehingga aliran klasik pernah mengalami depressi besar sekitar tahun
1930-an.
ini. Konsep invisble hand
ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai
instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami
kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an
yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar
saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, yang menyatakan bahwa pasar
tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi
pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua
aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan
menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new
keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam
pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas
dari Karl Marx dan Friedrich Engels , serta aliran institusional yang pertama
dikembangkan oleh Thorstein Veble dkk dan
kemudian oleh peraih nobel Douglass C North.