KELANGKAAN DAN BIAYA PELUANG
Kelangkaan dan biaya peluang perlu dibahas karena ketika terjadi kekurangan yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat apalagi kalau menimbulkan keresahan yang terkadang sebagai penyebab munculnya gejolak sosial maka diperlukan adanya solusi sebagai alternatif untuk mengatasi kelanhkaan tersebut.
Kelangkaan
Kelangkaan tidak
berarti segalanya sulit diperoleh. Kelangkaan dapat diartikan adanya
ketidakseimbangan antara jumlah kebutuhan dengan sumber daya ekonomi yang ada,
karena jumlah kebutuhan beragam dan terus meningkat, sementara itu jumlah sumber daya ekonomi (alat pemuas
kebutuhan) sangat terbatas. Situasi atau keadaan di mana jumlah alat pemuas
kebutuhan dirasakan kurang atau tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia,
mengakibatkan manusia harus melakukan pilihan di antara alternatif-alternatif
yang paling menguntungkannya dari penggunaan alat pemuas kebutuhan tertentu.
Mengapa kelangkaan dapat terjadi? Sumber: Jawa Pos, 21 September 2005 Menjelang
kenaikan harga BBM, minyak tanah menjadi barang yang langka, sehingga untuk
mendapatkannya masyarakat harus antri berjam-jam.
Timbulnya kelangkaan
membuat individu, perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhan tidak bisa
mendapat semua yang mereka inginkan sehingga mereka harus membuat pilihan. Pada
setiap kegiatannya, mereka harus menentukan pilihan terbaik dari beberapa
alternatif pilihan yang telah dibuat. Pilihan-pilihan tersebut meliputi pilihan
dalam mengonsumsi dan pilihan dalam memproduksi. Tujuannya adalah agar
sumber-sumber daya ekonomi yang tersedia digunakan secara efisien dan dapat
mewujudkan kepuasan yang paling maksimal pada individu dan masyarakat.
Pilihan dalam mengonsumsi
Pada hakikatnya
kegiatan untuk membuat pilihan dapat dilihat dari dua segi. Pertama dari segi
penggunaan sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki dan kedua, dari segi
mengonsumsi barang-barang yang dihasilkan. Setiap individu harus memikirkan
cara terbaik dalam menggunakan sumber-sumber daya ekonomi yang dimilikinya.
Usaha ini bertujuan untuk memaksimumkan pendapatan yang akan dinikmatinya
dengan menggunakan sumber-sumber daya ekonomi yang dimilikinya tersebut. Dengan
demikian, pendapatan yang diterima dari penggunaan sumber-sumber daya ekonomi
yang dimiliki setiap individu dapat menentukan jenis-jenis dan jumlah barang
yang akan dibeli.
Pilihan dalam memproduksi
Pilihan dalam
memproduksi biasanya dilakukan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang
dan jasa yang diperlukan individu, perusahaan lain, dan pemerintah.
Pemilik-pemilik perusahaan menjalankan kegiatannya untuk mencari keuntungan,
dan keuntungan maksimal hanya akan didapat apabila pemilik-pemilik (pemimpin)
perusahaan membuat pilihan yang teliti atas jenis barang dan jasa yang akan
dijualnya, dan jenis-jenis serta jumlah faktor-faktor produksi yang akan
digunakannya. Berikut ini sebab pokok timbulnya kelangkaan.
Sebab terjadinya kelangkaan
sebagai berikut
1.
Sumber-sumber daya ekonomi (alat pemuas kebutuhan) terbatas jumlahnya.
2.
Kebutuhan manusia meningkat lebih cepat daripada ketersediaan sumber-sumber
daya ekonomi.
Kelangkaan menurut ilmu ekonomi mengandung dua
pengertian, yaitu:
1.
langka; karena jumlahnya tidak mencukupi dibandingkan dengan jumlah kebutuhan.
2. langka; karena untuk mendapatkannya dibutuhkan pengorbanan. Pilihan
dibuat agar sumber daya ekonomi yang tersedia dapat digunakan secara efisien
sehingga dapat memaksimumkan kesejahteraan. Jika kelangkaan terjadi karena
sumber-sumber ekonomi terbatas jumlahnya sedangkan kebutuhan manusia meningkat lebih
cepat, apakah orang yang mempunyai penghasilan tinggi akan mengalami kelangkaan
juga?
Kelangkaan Pilihan Biaya peluang.
Biaya
Peluang
Biaya peluang muncul, karena adanya pilihan yang dilakukan individu-individu,
perusahaan, dan masyarakat atas kelangkaan yang dihadapi. Bila digambarkan
dalam sebuah skema terlihat seperti berikut ini. Seperti diketahui,
sumber-sumber daya ekonomi yang tersedia sangat terbatas, sehingga memaksa
manusia untuk melakukan
pilihan dalam kehidupannya. Pilihan yang dibuat akan mengakibatkan
pengorbanan ada pilihan yang lain, dan timbullah biaya peluang. Biaya peluang
adalah biaya yang dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi tujuan
tertentu, yang diukur dengan manfaat yang dilepasnya karena tidak menggunakan untuk
tujuan lain. Agar memahami lebih dalam tentang biaya peluang, perhatikanlah
contoh berikut ini.
Desi adalah seorang pelajar SMA Negeri 1 Uluere kelas X. Selama satu semester pertama ia
menabung hingga uang tabungannya terkumpul Rp150.000,00. Desi bingung, akan
digunakan untuk apa uang tersebut. Sebenarnya dari uang tabungan Desi ada beberapa
biaya peluang, seperti berikut ini.
Biaya
peluang Rp150.000,00
1. Beli
kaos: dapat 3 buah kaos.
2. Ke rumah nenek: satu kali perjalanan pulang pergi dan dapat
berkumpul sama saudara-saudara yang lain.
3. Nonton
film: 6 x nonton.
4. Rekreasi sama teman-teman: satu kali perjalanan dan mendapatkan
pengalaman yang mengasyikkan. Tabunganku buat apa ya? Bingung aku!!!
Dalam penjualan barang, para pengusaha dapat menentukan tingkat produksi
yang memberi keuntungan paling banyak. Adapun dalam penggunaan sumber-sumber
daya ekonomi, yang perlu dipikirkan adalah menentukan kombinasi sumber-sumber
daya ekonomi yang dapat meminimalkan biaya produksi. Biaya peluang tidak selalu
berhubungan dengan uang, namun dapat berupa kesenangan, keuntungan, waktu, pengalaman,
dan ilmu pengetahuan. Keterbatasan energi listrik yang terjadi di negara X, sementara
kebutuhan energi listrik semakin bertambah membuat negara X harus membuat
pilihan. Seandainya ada dua pilihan, lebih tepat manakah negara X memilih di
antara 2 pilihan berikut:
(1). menggunakan semua sumber energi dalam negeri yang adatermasuk
energi nuklir,(2). mengurangi pemakaian energi listrik agar hemat.Sebaiknya
pilihan manakah
yang
tepat untuk mengambil keputusan?
Diskusikan dengan kelompokmu!
Pernahkah kalian
dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama kalian sukai? Situasi seperti ini
pasti membingungkan, apalagi jika uang yang kalian miliki tidak cukup untuk
membeli kedua pilihan tersebut. Satu-satunya jalan adalah mengurangi atau
mengorbankan salah satu dari dua pilihan tersebut. Jika hal ini kalian lakukan
maka akan menciptakan biaya peluang. Bagaimana cara menghitung biaya peluang?
Perhatikanlah contoh berikut ini. Pengambilan keputusan biaya peluang
tergantung
pada
tujuan dan situasi individu yang bersangkutan.
Kombinasi Produksi Jumlah Kaos @ 25.000
Jumlah Kemeja
@ 50.000 Uang yang dikeluarkan
Kombinasi produksi
|
Jumlah kaos @Rp25000,
|
Jumlah kemeja@Rp.50.000,
|
Uang yang dikeluarkan.Rp.
|
A
|
1
|
3
|
175.000
|
B
|
1
|
2
|
150.000
|
C
|
2
|
2
|
125.000
|
D
|
3
|
1
|
125.000
|
E
|
4
|
1
|
150.000
|
F
|
6
|
0
|
150.000
|
Tabel 1.1
Kombinasi Pilihan DESI
Dari beberapa biaya
peluang, ternyata Desi lebih memilih membelanjakan uang tabungannya untuk
membeli kaos dan kemeja.Dengan uang yang dimilikinya, Desi harus membuat
berbagai kombinasi pilihan seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini.
Kombinasi A tidak dipilih Desi, karena uangnya tidak cukup,
seandainya Desi memilih kombinasi A, ia
harus menambah Rp25.000,00. Pada kombinasi B ia mendapat 1 kemeja dan 2 kaos
tetapi uangnya masih lebih. Sementara itu pada kombinasi C ia mendapat 2 kemeja
dan 2 kaos. Karena ingin mendapat kaos lebih banyak dan memaksimalkan uangnya, Desi
memutuskan untuk memilih kombinasi E. Pada kombinasi E ini, Desi akan
mendapatkan 2 tambahan kaos dengan mengorbankan 1 kemeja. Saat mendekati
kenaikan kelas tentu kalian dihadapkan pada pemilihan program jurusan. Kalian
akan dihadapkan pada beberapa pilihan program studi untuk naik ke kelas XI.
Buatlah urutan tabel pilihan program jurusan yang akan kalian ambil,
lakukan perbandingan dan penilaian di antara program-program tersebut,
kemudian buatlah keputusan, pilihan program mana yang kalian ambil, berikan
alasan mengapa
program
tersebut kalian pilih!
Ilustrasi anak laki-laki memikirkan cara terbaik untuk belanja
kaos dan baju.Kaos Desi
Kemeja
Apabila digambarkan (dijelaskan) dalam bentuk kurva akan terlihat seperti
gambar kurva sesuai dengan uraian berikut.
Garis tegak lurus
jumlah kemeja dengan OP atau 0,1,2,3,
garis lurus datar O,Q jumlah kaos atau 0,1,2,3,4,5,6.
Garis miring pada
kurva menunjukkan garis batas antara kombinasi yang bisa dicapai yaitu titik A,
C, E, dan F. Adapun yang tidak dapat dicapai terlihat pada titik A. Sementara
itu pada titik B dan D kombinasi dapat dicapai, namun penggunaan uang tidak
maksimal. Berdasarkan artikel di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah
ini!
Menurut pendapat kalian, tepatkah tindakan pilihan yang dilakukan
para pengusaha industri dari luar Solo untuk membeli minyak tanah di Solo tersebut
jika dikaitkan dengan konsep pilihan dan biaya peluang? Apa yang menyebabkan
harga minyak industri dengan rumah tangga berbeda dan terpaut jauh?
Bila diasumsikan ada banyak pangkalan yang melakukan pelanggaran sehubungan
dengan suplai minyak tanah dan Pemkot bersama Hiswanamiga menghentikan suplai
minyak tanah tersebut, apa yang terjadi dengan masyarakat dan pengguna minyak
tanah yang lain?
Minyak
Tanah Semakin Langka
Minyak tanah di Solo
kini semakin langka. Harga di tingkat eceran sudah tembus diangka Rp2.800,00
per liter. Hingga saat ini Pemkot Solo belum ada rencana mengajukan operasi
pasar, namun ada kemungkinan akan mengajukan tambahan kuota sebanyak 10 hingga
20 persen kepada Pertamina.
Diduga kelangkaan
minyak tanah akhir-akhir ini selain disebabkan karena banyak petani yang
memakai minyak tanah untuk menghidupkan mesin penyedot air, juga ada indikasi
pengusaha dari luar Solo melakukan pembelian minyak tanah untuk keperluan
industrinya.
Mengingat selisih
harga antara BBM minyak industri dengan rumah tangga terpaut cukup banyak. Untuk
saat ini harga BBM minyak industri mencapai Rp6.500,00 per liter,
sementara minyak tanah untuk rumah tangga di tingkat eceran hanya
sekitar Rp2.500,00 per liter. Karena itu Disperindag akan meningkatkan
pengawasan. Jika diketahui ada pangkalan yang melakukan pelanggaran, maka
Pemkot bersama Hiswanamiga akan menghentikan suplai minyak tanah terhadap pangkalan
tersebut.
Sumber:
Jawa Pos, 16 Agustus 2006